Cara memilah sampah di rumah sangat penting untuk menjaga lingkungan dan mengurangi polusi. Kita perlu meninjau pola konsumsi sehari-hari, membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, dan memilih produk ramah lingkungan.
Meski industri belum sepenuhnya mendukung pengurangan kemasan, kita tetap memegang tanggung jawab atas sampah yang kita hasilkan.
Jika kita membuang sampah sembarangan, gas beracun akan muncul, bumi menjadi kotor, dan makhluk hidup akan terancam. Kesadaran dan tindakan nyata dari diri sendiri menentukan lingkungan tetap bersih dan aman.
1. Cara Memilah Sampah Organik
Mulailah memilah sampah di rumah dengan membedakan sampah organik basah dan kering. Sisa makanan dan tulang termasuk sampah basah, sedangkan daun, ranting, dan sayuran mentah tergolong sampah kering.
Kita mengolah sampah organik basah dengan biopori, menguburnya di tanah, atau memberikannya kepada hewan. Sampah organik kering kita manfaatkan untuk membuat kompos, Eco-Enzyme, atau veggie stock.
Dengan menerapkan kebiasaan ini setiap hari, kita mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Kesadaran dan konsistensi membuat pengelolaan sampah lebih efektif dan bermanfaat.
2. Cara Memilah Sampah Anorganik
Selanjutnya, kita memilah sampah anorganik di rumah secara sistematis dengan mengumpulkan, memisahkan, dan membersihkan setiap jenis sampah.
Langkah ini memudahkan proses pengolahan dan mencegah pencemaran lingkungan. Setelah itu, kita memanfaatkan sampah anorganik melalui reuse dan recycle agar bernilai guna.
Jika tidak terpakai, kita menyerahkannya ke bank sampah sebagai bentuk pengelolaan yang bertanggung jawab.
a. Kemasan Kaleng
Kita cuci kaleng kemasan susu, ikan sarden, atau biskuit hingga bersih, kemudian keringkan agar tidak menimbulkan bau atau bakteri.
Lalu Kita gunakan kaleng itu sebagai tempat menyimpan peralatan rumah tangga, alat tulis, atau accessories.
Kita juga bisa menyetorkannya ke bank sampah agar didaur ulang menjadi produk baru.
b. Kemasan Plastik
Kita cuci dan keringkan plastik dari kemasan jajanan, minyak goreng, atau gelas boba. Lalu kita gunakan plastik itu sebagai pot tanaman atau wadah penyimpanan.
Kita juga membuat Ecobrick dengan memasukkan plastik bersih dan kering ke botol hingga padat.
Ecobrick itu bisa kita gunakan sebagai bahan bangunan, furnitur, atau barang kreatif lain, sehingga sampah plastik menjadi sumber daya berguna.
c. Kemasan Tetra Pack
Kita bersihkan sisa minuman atau makanan dari kemasan tetra pack, lalu menyerahkannya ke bank sampah atau dropbox terdekat.
Kita memastikan bahan karton dan lapisan alumunium bisa diproses kembali menjadi produk baru.
Jika kita rutin melakukan langkah ini, kita mengurangi jumlah sampah di lingkungan secara signifikan.
d. Sampah Elektronik & Pembalut
Kita kumpulkan baterai, charger, power bank, dan DVD secara khusus, lalu menyerahkannya ke bank sampah yang menerima limbah elektronik agar lingkungan tetap aman.
Lalu potong pembalut dan diaper sekali pakai, keluarkan hidrogel, campur dengan EM4 dan air kelapa, lalu tutup ember selama 15 hari untuk menjadi media tanam atau pupuk.
Kita mencuci dan menjemur lapisan luar pembalut atau diaper agar dapat digunakan untuk kerajinan atau kreasi lain.
3. Cara Memilah Sampah B3
Kita memilah sampah B3 di rumah dengan mengumpulkannya secara terpisah karena membahayakan lingkungan dan kesehatan.
Kita juga dapat menanyakan penanganan limbah obat kedaluwarsa ke Puskesmas atau rumah sakit setempat.
Dengan demikian, memilah dan mengolah sampah secara konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, penggunaan mesin pencacah plastik membantu mengurangi sampah ke TPA dan meningkatkan nilai guna limbah.

Saya Dimas dari SMKN 2 Wonosari

